Rabu, 11 November 2015

Keterkaitan Film "The God Must Be Crazy" dengan Ilmu Budaya Dasar

Di Postingan sebelumnya saya sudah membahas resensi film “The God Must Be Crazy”.  Film “The God Must Be Crazy” erat kaitannya dengan ilmu budaya dasar.Kali ini saya akan mengaitkan film ini dengan materi manusia dan cinta kasih.
Film “The God Must Be Crazy” memberikan banyak unsur positif didalamnya. Kita dapat mengambil nilai moral dalam film ini salah satunya adalah cinta kasih terhadap sesama. Seperti yang sudah kita tau dari postingan saya sebelumnya, suku Bushmen tak mengenal kejahatan, keburukan. Mereka juga tak mengenal kemarahan,cemburu, dan kekerasan. Mereka hanyalah tahu tentang kelembutan. Mereka tidak pernah memarahi anak-anak mereka dan berbicara kasar. Oleh sebab itu perilaku anak-anak suku Bushmen sangat baik.Mereka percaya bahwa hanya ada dewa yang baik di bumi ini. Bahkan ular berbisa pun dianggap baik. Ketika mendapatkan hewan buruan suku Bushmen juga meminta maaf kepada hewan buruannya itu.

Suku Bushmen dalam film ini mengajarkan kita tentang kasih sayang terhadap sesame dan tak menyakiti satu sama lain. Sekian postingan saya kali ini semoga memberikan manfaat untuk kita semua.

Resensi Film "The God Must Be Crazy"



"The God Must Be Crazy"
 


          Film yang dirilis tahun 1980 ini menceritakan tentang sekelompok suku di gurun Kalahari yaitu suku Bushmen. Manusia umumnya menjauhi Kalahari karena disitu tidak ada air namun suku Brushmen mampu hidup dan beradaptasi di padang pasir.Meskipun mereka sangat primitive dan tidak tersentuh kemajuan zaman namun mereka selalu bahagia dengan kehidupan mereka. Suku Bushmen tak mengenal kejahatan, keburukan , yang mereka tahu hanyalah kelembutan. Mereka memiliki bahasa yang unik seperti bersenandung.
Suatu ketika, Xi,salah satu orang suku Bushmen menemukan sebuah botol yang dijatuhkan oleh seorang pilot yang melewati kawasan Kalahari. Xi menyangka botol itu adalah pemberian Tuhan. Lalu ia membawa pulang botol tersebut. Suku Bushmen tak pernah melihat botol sebelumnya, itu benda paling aneh dan paling indah yang mereka pernah lihat. Pada awalnya botol itu sangat berguna untuk suku Bushmen dan setiap harinya mereka menemukan fungsi baru dari botol itu. Mereka menganggap botol itu adalah benda paling berharga yang diberikan Tuhan untuk mereka. Namun pada akhirnya botol itu membawa masalah baru bagi suku Bushmen karena botol itu menyebabkan terjadinya keributan diantara mereka. Xi menganggap botol itu adalah benda yang terkutuk dari Tuhan, lalu ia mencoba membuangkan ke atas langit, namun Tuhan tak mau mengambilnya. Ia terus mencoba melemparnya namun yang terjadi adalah botol tersebut mengenai kepala anaknya.
Xi membawa botol  itu jauh dari perkampungannya dan menguburnya. Namun malam harinya seekor hyena mencium bau darah dari botol tersebut dan menggalinya. Seekor babi mengejar hyena dan botol itupun terjatuh. Keesokan harinya seeorang anak suku Bushmen menemukan botol itu lagi dan membawanya kembali ke perkampungan. Tak ingin botol itu membawa masalah lagi akhirnya Xi memutuskan untuk membuang botol itu ke ujung bumi.
Di perjalanan Xi menemukan peadaban yang asing baginya. Ia bertemu dengan manusia yang dianggapnya Tuhan. Ketika di tengah perjalanan Xi mendapatkan masalah yaitu dia dipenjara karena memburu hewan tanpa izin. Namun ia dibebaskan bersyarat oleh Andrew Steyn dan Mpudi dan Xi dipekerjakan sebagai ahli ekologi. Xi juga membantu Steyn dan Mpudi  menolong seorang guru yang berasal dari kotabernama Kate Thompson dan muridnya yang disandera. Akan tetapi, Xi tidak pernah melupakan tujuan awalnya untuk membuang botol terkutuk itu. Sampai akhirnya ia menemukan jurang yang sangat luas dan membuang botol tersebut. Kemudian Xi kembali pada keluarga di Kalahari.