Sabtu, 30 April 2016

Gejala Rumah Kaca dan Mengapa saat mendung udara terasa panas?



Apa Efek Rumah Kaca ?

Sinar matahari merupakan sumber utama energi bagi organisme hidup dan juga membantu menjaga suhu bumi tetap hangat. Sinar matahari yang dipancarkan ke permukaan bumi sebagian diserap dan sebagian dipantulkan kembali ke atmosfer. Sinar matahari yang dipantulkan disebut sebagai radiasi inframerah, lalu ditangkap oleh ‘gas rumah kaca’ yang membantu menjaga atmosfer tetaphangat.Gas-gas rumah kaca terdiri dari karbonmonoksida, karbondioksida, metana, dan air-uap.
Meskipun gas-gas tersebut hanya mempunyai komposisi sekitar 1% dari atmosfer, namun mereka berperan penting dalam menjaga keseimbangan ekologi dan mempertahankan kehidupan di planet bumi. Tanpa kehadiran gas-gas rumah kaca, suhu bumi akan menjadi lebih rendah dari 30° C, dan tidak mungkin terdapat kehidupan di bumi. Efek rumah kaca dapat dianggap sebagai suatu proses dimana alam mempertahankan keseimbangan di atmosfer. Namun, aktivitas manusia dalam seratus tahun terakhir telah menyebabkan peningkatan persentase gas rumah kaca di atmosfer, yang pada gilirannya meningkatkan suhu rata-rata di bumi. 


Di bumi , radiasi panas yang berasal dari matahari ke bumi diumpamakan seperti menembus dinding kaca pada rumah kaca. Radiasi panas tersebut tidak diserap seharusnya oleh bumi. Sebagian radiasi dipantulkan oleh benda-benda yang berada di permukaan bumi ke ruang angkasa. Radiasi panas yang dipantulkan kembali keruang angkasa merupakan radiasi inframerah. Radiasi inframerah tersebut dapat diserap oleh gas penyerap panas. Gas penyerap kaca yang sangat penting adalah H2O dan CO2. H2O dan CO2 tidak bisa menyerap seluruh radiasi inframerah sehingga sebagian dipantulkan ke bumi.keadaan inilah yang menyebabkan suhu di bumi meningkat dan terjadilah pemanasan global.
Beberapa faktor yang menyebabkan efek rumah kaca :
  1. Penggundulan hutan
Penggundulan hutan dapat menyebabkan  tidak terdapat tumbuhan yang menyerap karbondiksida yang digunakan dalam proses fotosintesis. Penggundulan hutan terjadi akibat kebutuhan lahan untuk perumahan, pertanian dan berbagai macam infrastruktur.
  1. Bahan Bakar Fosil
Gas hasil pembakaran bahan bakar fosil berkontribusi terhadap penambahan gas rumah kaca yang pada gilirannya memicu pemanasan global.
  1. Peralatan listrik
Hasil karya manusia lain yang memicu peningkatan efek rumah kaca adalah pemakaian peralatan listrik. Contoh peralatan listirik penghasil gas rumah kaca salah satunya adalah lemari es. Lemari es model lama menggunakan gas CFC atau  Chlorofluorocarbon. Gas CFC yang terlepas ke atmosfer dapat berperan sebagai gas rumah kaca yang memicu peningkatan suhu bumi.
  1. Pertumbuhan penduduk
Pertumbuhan penduduk adalah salah satu penyebab utama efek rumah kaca. Dengan meningkatnya populasi , dapat meningkatkan kebutuhan juga. Hal ini meningkatkan produksi dan proses industri yang menyebabkan peningkatan pelepasan gas industri yang mengkatalisis efek rumah kaca.

Mengapa saat mendung udara terasa panas?
 Mungkin kita bertanya-tanga mengapa ketika awan dilangit terlihat hitam, yang merupakan pertanda akan turun hujan, udara disekitar terasa panas? Atau bahkan bisa menyebabkan tubuh kita gerah dan berkeringat? Padahalkan matahari tertutup awan sehingga seharusnya tidak terasa panas? Berikut ini jawaban dan penjelasan dari pertanyaan tersebut.
Ketika awan terlihat hitam (mendung), terjadi proses perubahan uap air (gas) berubah menjadi air (cair). Pada proses ini dilepaskan sejumlah panas (kalor) ke udara. Awan yang berwarna hitam gelap (mendung) biasanya tidak terlalu tinggi dibandingkan awan yang putih, sehingga semakin dekat jaraknya ke permukaan bumi, efek panas yang dilepaskan semakin terasa. Kondisi ini akan lebih panas jika sebelumnya matahari bersinar terik, sehingga panas yang kita rasakan adalah akumulasi dari pelepasan energi dari perubahan fase uap air menjadi air dan energi panas sisa yang dipancarkan bumi.

Sumber:
http://www.amazine.co/156/apa-itu-pemanasan-global-4-penyebab-efek-rumah-kaca/

http://latip.sdmuhcc.net/mengapa-saat-mendung-udara-terasa-panas.html

Mitos Pulau Kemaro, Palembang

Selama ini kita sering mendengar tentang mitos-mitos di suatu daerah. Kali ini saya akan membahas mitos Pulau Kemaro di Palembang. Pulau Kemaro terletak di tengah Sungai Musi, Palembang.  Konon, siapa saja yang menulis nama dan pasangannya di pohonnya bakal memiliki cinta abadi.
Pulau Kemaro mempunyai legenda, yaitu kisah putri raja Siti Fatimah dan saudagar Tionghoa bernama Tan Bun An pada zaman Kerajaan Palembang.  Saat itu, kedua pasangan tersebut baru pulang dari Tiongkok dan Siti Fatimah bertemu dengan orang tua Tan Bun An. Namun setibanya di pesisir Sungai Musi, Tan Bun An kaget bukan main.
Tujuh guci hadiah yang diberikan dari orang tuanya ternyata berisi sayuran berupa sawi-sawi asin. Tanpa pikir panjang, Tan Bun An malah menendangnya ke dalam Sungai Musi entah apa alasannya. Tapi, guci terakhir ternyata pecah di dek kapal dan berisi hadiah yang diyakini emas. Tan Bun An lalu nyebur ke air untuk mencari guci-guci tadi. Namun, saudagar Tinghoa itu tidak muncul ke permukaan. Pengawalnya pun lantas menyelam untuk mencarinya, tapi malah dia juga tak muncul ke permukaan sungai. Melihat itu, Siti Fatimah juga ikut menyeburkan diri ke air demi mencari kekasihnya. Namun mereka semua justru tidak muncul ke permukaan air dan konon munculah Pulau Kemaro di tempat mereka bertiga itu. Legenda tersebut tertera di dekat Vihara Hok Tjing Rio yang ditulis oleh Disparbud Kota Palembang tahun 2009. Siti Fatimah yang menyelam ke air demi menemukan Tan Bun An, diyakini sebagai lambang cinta sejati.
Berdasarkan legenda tersebut, kemudian muncul mitos pohon cinta yang letaknya ada di tengah-tengah Pulau Kemaro. Konon, wisatawan percaya kalau nama mereka dan pasangan tertera di sana, maka cinta mereka akan abadi selamanya seperti cinta Siti Fatimah dan Tan Bun An.
Mitos Pulau Kemaro termasuk kedalam legenda, karena berisi tentang cerita prosa rakyat yang dianggap oleh yang mempunyai cerita sebagai sesuatu yang benar-benar terjadi.

 
Pohon Cinta di Pulau Kemaro


Batu yang bertuliskan legenda Pulau Kemaro


Pagoda di Pulau Kemaro

Sumber:



Dampak Negatif Kemajuan IPTEK Bagi Kehidupan Ekonomi



Pada bidang ekonomi, kemajuan IPTEK dapat dirasakan, hal ini terbukti karena saat ini banyak orang-orang yang kehidupannya makin sejahtera berkat usahanya dalam bidang IPTEK. Sebagai Contoh, kita dapat membuat software game yang saat ini sangat diminati oleh masyarakat terutama pada anak-anak. Selain itu, kita dapat memanfaatkan media elektronik lainnya untuk mengembangkan usaha kita. Dengan teknologi, kita juga dapat mempromosikan usaha-usaha kita.
Namun IPTEK tidak hanya membawa manfaat bagi perekonomian, tetapi IPTEK juga membawa dampak negatif,seperti:
  • Terbukanya pasar bebas, memungkinkan produk luar negeri masuk dengan mudahnya. Dengan banyaknya produk luar negeri yang masuk dan dengan harga yang lebih murah, dapat mengurangi rasa kecintaan kita terhadap produk dalam negeri.
  • Terjadinya pengangguran bagi individu yang tidak memiliki skill dan kualifikasi sesuai dengan yang dibutuhkan.
  • Sifat konsumtif sebagai akibat kompetisi yang ketat pada era globalisasi akan melahirkan generasi yang secara moral mengalami kemerosotan. Misalnya : konsumtif, boros dan memiliki jalan pintas yang bermental instant.
  • Pencurian uang di Bank melalui internet, dan biasanya orang yang ahli di bidang itu disebut Hacker. Perbuatan kriminal tersebut sulit untuk di deteksi karena mereka menggunakan taktik sendiri dan kode-kode tertentu dalam pelaksanaan misi mereka. Dan itu semua tidak dapat diketahui pihak lain. Pembobolan Bank ini dapt merugikan negara karena jumlah yang diraut bukan hanya jutaan rupiah, melainkan triliyun rupiah.
  • Adanya aksi tipu menipu dalam proses jual beli online yang dapat merugikan beberapa pihak
 
Online Shopping

Pencurian di Internet



Sumber :
https://juanpsaying.wordpress.com/2014/10/02/dampak-positif-negatif-teknologi-terhadap-4-aspek-ekonomi-sosial-budaya-dan-politik/




Dampak Negatif Kemajuan IPTEK Bagi Kehidupan Sosial

Perkembangan dunia IPTEK yang pesat telah membawa manfaat bagi kemajuan kehidupan umat manusia. Hampir seluruh aspek kehidupan manusia erat kaitannya dengan teknologi. Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Kehidupan sosial dipengaruhi oleh kemajuan teknologi. Perkembangan IPTEK juga memengaruhi kehidupan sosial. Berikut adalah dampak negatif kemajuan IPTEK:
  • Kenakalan dan tindak penyimpangan dikalangan remaja dengan mengakses situs porno, dan oknum-oknum yang menggunakan media facebook, twitter, dll sebagai media porstitusi yang sudah jelas dapat merusak moral para generasi muda.
  • Melemahkan rasa gotong-royong dan saling tolong-menolong yang menjadi ciri khas masyarakat Indonesia.
  • Manusia menjadi malas. Karena telah dimanjakan oleh teknologi, sehingga kita tidak perlu repot bertemu dengan seseorang. Dengan teknologi, kita tetap dapat bertatap muka meskipun tidak bertemu dengan orang tersebut.
  • Bertambahnya pengangguran. Di era modern ini peran manusia sudah digantikan oleh robot, sehingga berdampak pada pemberhentian hubungan kerja.
  • Kecanduan teknologi. Beberapa orang menjadi tergila-gila dengan perangkat teknologi yang dimilikinya.
  • Kurangnya ruang privasi
  • Menurunnya tingkat kepercayaan kepada lingkungan sekitar.

Kamis, 14 April 2016

Matoa, Tumbuhan Khas Papua

Pometia pinnata atau yang lebih dikenal dengan matoa adalah tanaman khas Papua. Matoa termasuk ke dalam famili Sapindaceae. Penyebaran buah matoa di Papua hampir terdapat di seluruh wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1200 mdpl. Tumbuh baik pada daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang tebal. Matoa juga terdapat di beberapa daerah di Sulawesi, Maluku, dan Papua New Guinea.




Pohon Matoa

Kerajaan:
Plantae
Divisi:
Magnoliophyta
Kelas:
Magnoliopsida
Ordo:
Sapindales
Famili:
Sapindaceae
Genus:
Pometia
Spesies:
P. pinnata
Di Papua, pohon matoa bisa tumbuh sampai dengan diameter pelukan tiga orang dewasa. Buahnya berbentuk bulat melonjong seukuran telur puyuh atau buah pinang (keluarga Palem) dengan panjang 1,5-5 cm dan berdiameter 1-3 cm. Ketika muda berwarna hijau dan setelah matang berwarna hijau kekuningan atau coklat kehitaman. Terdapat dua jenis matoa, yaitu Matoa Kelapa dan Matoa Papeda. Ciri yang membedakan keduanya adalah terdapat pada tekstur buahnya, Matoa Kelapa dicirikan oleh daging buah yang kenyal seperti rambutan aceh, diameter buah 2,2-2,9 cm dan diameter biji 1,25-1,40 cm. Sedangkan Matoa Papeda dicirikan oleh daging buahnya yang agak lembek dan lengket dengan diamater buah 1,4-2,0 cm.
Buah Matoa yang masih mentah

Buah Matoa yang sudah matang
            Umumnya matoa berbuah sekali dalam setahun. Berbunga pada bulan Juli sampai Oktober dan berbuah 3 atau 4 bulan kemudian. Tanaman ini mudah beraptasi dengan kondisi panas maupun dingin. Pohon ini juga tahan terhadap serangga, yang pada umumnya merusak buah.
            Buah matoa dapat dikonsumsi segar dan memiliki rasa seperti gabungan antara rambutan dan lengkeng yang tentu saja membuat buah ini sangat lezat. Karena rasanya yang enak, buah ini memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Buah matoa kaya akan vitamin C dan vitamin E.
Kandungan vitamin C dalam buah matoa bermanfaat sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas yang menyerang sistem kekebalan tubuh,  meningkatkan daya tahan tubuh dari serangan berbagai macam penyakit. Kandungan vitamin E pada buah matoa dapat membantu meringankan stress, meningkatkan daya tahan tubuh, meningkatkan kesuburan serta meminimalkan resiko terserang penyakit kanker serta penyakit jantung koroner, menjaga kesehatan kulit dengan cara menjaga serta meningkatkan kelembapan serta elastisitas kulit, menjaga tubuh dari serangan radikal bebas yang bisa merusak serta menggerogoti sel-sel tubuh.
Walau banyak memiliki kandungan vitamin C dan E sebaiknya tidak mengkonsumsi matoa secara berlebihan karena buah ini kaya akan kandungan glukosa jenuh sehingga jika terlalu banyak mengkonsumsinya akan menyebabkan “teler”.

Selain kaya akan manfaat matoa juga memiliki manfaat lain. Kulit kayu matoa sering digunakan masyarakat Priangan Jawa Barat untuk pengobatan luka sedangkan masyarakat Malaysia menggunakannya untuk dicampurkan dengan air yang akan digunakan untuk mandi saat menderita demam. Caranya dengan merebus kulit kayu dan daun pohon matoa bersama dengan air. Lalu air rebusan kemudian digunakan untuk mandi. Pohon matoa juga sering digunakan sebagai bahan pembuatan perahu dan mebel.


Sumber :
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1045
https://rindangsekali.wordpress.com/matoa/

Selasa, 12 April 2016

Orangutan yang Terancam

Orangutan atau nama lainnya adalah mawas. Istilah “orang utan” diambil dari Bahasa Melayu. Orangutan adalah spesies kera besar satu-satunya di Asia.Saat ini orangutan hanya hidup di hutan tropika Indonesia, khususnya di Pulau Kalimantan dan Sumatera. Orangutan mencakup dua sub spesies yaitu Pongo Abelli yaitu orangutan Sumatera dan Pongo Pygmaeus yaitu orangutan Kalimantan.

 
Klasifikasi Ilmiah
Kerajaan
:

Animalia
Filum
:

Chordata
Kelas
:

Mammalia
Ordo
:

Primata
Famili
:

Hominidae
Upafamili
:

Ponginae
Genus
:

Pongo
Spesies
:

Pongo Pygmaeus, Pongo Abelli


Mereka memiliki bulu berwarna merah kecoklatan dengan tubuh gemuk, berleher besar,lengan yang panjang dan kuat, kaki yang pendek dan bertanduk dan tidak memiliki ekor. Berat orangutan jantan sekitar 50-90kg, sedangkan orangtua betina beratnya sekitar 30-50kg.
Orangutan 

Kawanan Orangutan


Jantan dewasa umumnya penyendiri sementara para betina sering dijumpai bersama anaknya di hutan. Rata-rata setiap kelompok terdiri dari 1-2 orangutan dan kedua jenis kelamin mempunyai daya jelajah sekitar 2-10 km yang banyak bertumpang tindih tergantung pada ketersediaan buah di hutan.
Meskipun orangutan termasuk hewan omnivora, sebagian dari mereka memakan tumbuh-tumbuhan. 90% dari makanannya berupa buah-buahan.Makanan lainnya antara lain adalah kulit pohon, dedaunan, bunga, dan beberapa jenis serangga.
Biasanya induk orangutan mengajarkan bagaimana cara mendapatkan makanan, dan minuman dari berbagai jenis pohon musim yang berbeda-beda. Dapat diketahui bahwa orangutan memiliki peta lokasi hutan yang kompleks di otak mereka, sehingga mereka tidak menyia-nyiakan tenaga saat mencari makanan.
Mereka dapat bergerak cepat dari pohon satu ke pohon lain dengan cara berayun pada cabang-cabang pohon. Mereka juga dapat berjalan dengan kedua kakinya,namun jarang sekali ditemukan.
Orangutan saat ini tergolong hewan terancam punah karena tempat tinggalnya sudah beralih fungsi menjadi ladang perkebunan kelapa sawit,pertambangan, dan penebangan hutan liar. Maka tak jarang banyak orangutan yang masuk ke pemukiman warga karena tidak mempunyai tempat tinggal. Faktor lain yang menyebabkan orangutan terancam punah adalah karena diburu untuk dijual dalam perdagangan hewan illegal.
World Conservation Union (Daftar Merah IUCN 2007 / IUCN Red List2007) mengklasifikasikan orangutan Borneo sebagai spesies yang terancam punah (endangered), sementara di Sumatera telah diklasifikasikan sebagai spesies yang sangat terancam punah (critically endangered). Kedua spesies juga telah tercantum dalam Lampiran I Konvensi Perdagangan Internasional Spesies Langka Fauna dan Flora Liar (CITES). Baik di Indonesia dan Malaysia, orangutan dilindungi secara hukum. Namun demikian, hukum dan peraturan saja jelas tidak cukup untuk melindungi spesies karismatik ini. Konservasi orangutan memerlukan upaya yang komprehensif dan terintegrasi oleh semua pemangku kepentingan, baik di lapangan dan di arena politik, untuk memastikan keberhasilannya.


Sumber :