Pometia
pinnata atau yang lebih
dikenal dengan matoa adalah tanaman khas Papua. Matoa termasuk ke dalam famili Sapindaceae. Penyebaran buah matoa di Papua hampir terdapat di seluruh
wilayah dataran rendah hingga ketinggian ± 1200 mdpl. Tumbuh baik pada
daerah yang kondisi tanahnya kering (tidak tergenang) dengan lapisan tanah yang
tebal. Matoa juga terdapat di beberapa daerah di Sulawesi, Maluku, dan Papua New Guinea.
Kerajaan:
|
Plantae
|
Divisi:
|
Magnoliophyta
|
Kelas:
|
Magnoliopsida
|
Ordo:
|
Sapindales
|
Famili:
|
Sapindaceae
|
Genus:
|
Pometia
|
Spesies:
|
P. pinnata
|
Di Papua, pohon matoa bisa tumbuh sampai dengan diameter pelukan
tiga orang dewasa. Buahnya berbentuk bulat melonjong seukuran telur puyuh atau
buah pinang (keluarga Palem) dengan panjang 1,5-5 cm dan berdiameter 1-3 cm. Ketika
muda berwarna hijau dan setelah matang berwarna hijau kekuningan atau coklat
kehitaman. Terdapat dua jenis
matoa, yaitu Matoa Kelapa dan Matoa Papeda. Ciri
yang membedakan keduanya adalah terdapat pada tekstur buahnya, Matoa Kelapa
dicirikan oleh daging buah yang kenyal seperti rambutan aceh, diameter buah 2,2-2,9 cm dan diameter biji
1,25-1,40 cm. Sedangkan
Matoa Papeda dicirikan oleh daging buahnya yang agak lembek dan lengket dengan
diamater buah 1,4-2,0 cm.
Buah Matoa yang masih mentah |
Buah Matoa yang sudah matang |
Umumnya matoa berbuah sekali dalam setahun.
Berbunga pada bulan Juli sampai Oktober dan berbuah 3 atau 4 bulan kemudian. Tanaman
ini mudah beraptasi dengan kondisi panas maupun dingin. Pohon ini juga tahan terhadap serangga, yang pada umumnya merusak buah.
Buah
matoa dapat dikonsumsi segar dan memiliki rasa seperti gabungan antara rambutan
dan lengkeng yang tentu saja membuat buah ini sangat lezat. Karena rasanya yang
enak, buah ini memiliki nilai jual yang cukup tinggi. Buah matoa kaya akan
vitamin C dan vitamin E.
Kandungan vitamin C dalam buah matoa bermanfaat
sebagai antioksidan yang dapat menangkal radikal bebas yang menyerang sistem
kekebalan tubuh, meningkatkan daya tahan
tubuh dari serangan berbagai macam penyakit. Kandungan
vitamin E pada buah matoa dapat membantu meringankan stress, meningkatkan daya
tahan tubuh, meningkatkan kesuburan serta meminimalkan resiko terserang penyakit
kanker serta penyakit jantung koroner, menjaga kesehatan kulit dengan cara
menjaga serta meningkatkan kelembapan serta elastisitas kulit, menjaga tubuh
dari serangan radikal bebas yang bisa merusak serta menggerogoti sel-sel tubuh.
Walau banyak memiliki kandungan vitamin C dan E
sebaiknya tidak mengkonsumsi matoa secara berlebihan karena buah ini kaya akan
kandungan glukosa jenuh sehingga jika terlalu banyak mengkonsumsinya akan
menyebabkan “teler”.
Selain kaya akan manfaat matoa juga memiliki
manfaat lain. Kulit kayu matoa sering digunakan masyarakat Priangan Jawa Barat
untuk pengobatan luka sedangkan masyarakat Malaysia menggunakannya untuk
dicampurkan dengan air yang akan digunakan untuk mandi saat menderita demam.
Caranya dengan merebus kulit kayu dan daun pohon matoa bersama dengan air. Lalu
air rebusan kemudian digunakan untuk mandi. Pohon matoa juga sering digunakan
sebagai bahan pembuatan perahu dan mebel.
Sumber :
http://www.plantamor.com/index.php?plant=1045https://rindangsekali.wordpress.com/matoa/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar