Kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) yang
terjadi terus menerus seharusnya mendorong kita untuk menggunakan energi
alternatif sebagai pengganti energi konvensional yang selama ini kita pakai. Penggunaan
energi alternatif akan memberi perlindungan suatu bangsa pada kenaikan harga
bahan bakar fosil, serta mengurangi ketergantungan pada negara-negara lain
untuk pasokan minyak. Selain itu, sumber energi alternatif akan membatasi
konsumsi sumber energi tak terbarukan seperti minyak bumi dan batubara, serta
yang paling penting, mengurangi pencemaran lingkungan dan efek negatif pada
sumber daya alam seperti air, udara, hutan, dll. Peningkatan penggunaan sumber
energi alternatif pada akhirnya akan menciptakan lapangan kerja baru sehingga
mempercepat pertumbuhan ekonomi.
Air merupakan senyawa yang menutupi hampir
71% permukaan bumi dan terdapat sekitar 1,4 triliun km3 air di bumi
yang sebagian besar berada di laut. Pada dasarnya, air di seluruh permukaan
bumi ini mengalir contohnya adalah aliran sungai, gelombang pasang surut,
ombak, arus laut, dan sebagainya. Aliran-aliran air tersebut dapat dimanfaatkan
sebagai pemutar turbin yang menggerakkan generator listrik untuk menghasilkan
energi listrik. Energi listrik yang berasal dari aliran air ini disebut dengan
hidroelektrik (hydoelectric).
Hidroelektrik menyumbang sekitar 19% dari kebutuhan listrik dunia. Energi
listrik dengan tenaga air ini biasanya didapatkan dari sungai-sungai yang
dibendung kemudian dibuat saluran-saluran untuk mengalirkan air ke turbin.
Pembangkit listrik tenaga air mungkin masih
menjadi sumber energi alternatif yang populer. Tenaga air merupakan sumber
energi terbarukan sekaligus ramah lingkungan karena tidak menghasilkan limbah.
Di Indonesia penggunaan air sebagai sumber energi sudah digunakan sebagai
pembangkit listrik dalam skala besar. Pembangkit listrik tenaga air (PLTA) di
Indonesia antara lain; PLTA Karangkates, PLTA Gajah Mungkur, dan sebagainya.
Di Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) sangat
memungkinkan untuk mengembangkan teknologi ini. Daerah-daerah tersebut antara
lain adalah sebagai berikut:
- Kabupaten Kulonprogo: Terutama di Saluran Kalibawang di Semawung, Banjar Arum, Kalibawang, Kulonprogo dengan debit air 4000 lt/detik.
- Kabupaten Sleman: Terutama di Selokan Mataram di Desa Trini, Trihanggo, Gamping, dengan debit air 1500 lt/detik.
- Kota Yogyakarta: Kali Buntung, Tegalrejo dengan debit air 230 lt/detik.
- Kabupaten Bantul: Terutama di Sungai Opak di Bendung Tegal, Gaten, Canden, Jetis, dengan debit air 1500 lt/detik.
- Kabupaten Gunung Kidul: Terutama di Sumber air terjun Slumpret, Mengguran, Bleberan, Playen dengan debit air 35 lt/detik
Sumber :
http://www.jogjainvest.jogjaprov.go.id/id/berita/detail/58/energi-alternatif-potensial-di-diy-bag-i-pembangkit-listrik-mikro-hidro