Pencarian planet
ekstrasurya, planet yang mengorbit bintang selain Matahari kita, telah menjadi
bidang utama penelitian luar angkasa dalam dekade terakhir. Dengan dirilisnya "Batman vs Superman: Dawn of
Justice", apakah planet rumah Superman yakni
Krypton benar-benar ada? Atau setidaknya adakah planet yang sangat mirip?
Kita tidak banyak mengetahui
lebih jauh Planet Krypton. Karena komik awal Superman hanya menggambarkan
Krypton sebagai planet berbatu mirip Bumi, namun jauh lebih tua. Dalam film "Man of Steel", Krypton dikatakan berusia sekitar 8,7 miliar tahun
dan berkehidupan cerdas, bernama Kryptonians, yang telah mendirikan peradaban
selama ratusan ribu tahun.
Dimulai dengan Bintang
Merah
Dalam rangka untuk mencari
Krypton, hal pertama yang kita perlu lakukan adalah mengidentifikasi bintang
induknya, atau setidaknya jenis dari bintang induknya. Yang kita tahu adalah,
bintang induk planet Krypton tidak seperti Matahari, bintang induk Krypton ini
berwarna kemerahan, bernama bintang Rao.
Setidaknya ada tiga kelas
bintang yang berwarna merah: katai merah, raksasa merah dan maha raksasa merah.
Ketika kelas bintang tersebut berbeda dalam ukuran, warna merah mereka
memberitahu kita bahwa mereka memiliki suhu permukaan lebih dari 3.200°
Celcius, sekitar setengah dari suhu permukaan Matahari.
Dan di antara ketiga kelas
bintang tadi, bintang katai atau kerdil merah merupakan jenis bintang yang
paling umum di alam semesta. Bayangkan saja, sekitar 75% dari bintang-bintang
terdekat Tata Surya kita adalah bintang katai merah. Seperti namanya, bintang
katai merah berukuran lebih kecil dibandingkan dengan Matahari, dengan massa
antara 7,5% hingga 50% dari massa Matahari.
Sementara itu, Matahari kita
di masa mendatang akan mengembang menjadi bintang raksasa merah, karena
kehabisan bahan bakar hidrogen, sehingga akan membesar hingga ke orbit Bumi.
Tapi itu tidak seberapa dibandingkan dengan bintang maha raksasa merah. Jika
pusat Tata Surya diganti dengan bintang maha raksasa merah, maka diameter
bintang tersebut hingga memotong orbit Saturnus.
Dan ya, penggambaran bintang
induk planet Krypton ini faktanya bervariasi antara tiga jenis bintang selama
bertahun-tahun, tapi jika merujuk ke film "Man of Steel"
tadi, bintang Rao masuk kelas bintang katai merah.
Penelitian Bintang Katai
Merah LHS 2520
Pada tahun 2012,
astrofisikawan Neil deGrasse Tyson diundang untuk memilih lokasi yang
sebenarnya dari bintang Rao. Tyson memilih sebuah bintang yang dikenal sebagai
LHS 2520, bintang katai merah di rasi bintang Corvus. Pencarian planet di
sekitar bintang tersebut pun dilakukan, namun sejauh ini terbukti sia-sia, tapi
itu bukan berarti tidak ada.
Untuk menemukan sebuah
planet ekstrasurya mirip Bumi di sekitar bintang katai merah, cara menemukan
yang baik biasanya menggunakan metode radial velocity atau teknik doppler, yakni mengukur gerakan kecil dari
sebuah bintang yang merupakan respon dari tarikan gravitasi planet yang
mengorbitnya.
Sejauh ini, para astronom
hanya memiliki sedikit data dari bintang LHS 2520 ini, yang dikumpulkan oleh High Accuracy Radial velocity Planet Searcher (HARPS). Ini berarti saat ini kita hanya bisa
"menemukan" planet raksasa gas yang mengorbit bintang tersebut, karena
planet jenis ini cukup besar untuk menghasilkan perubahan pada bintang yang
dengan mudah diteliti oleh para astronom.
Tetapi jika penemuan planet
raksasa gas pun tidak berhasil, pemahaman kita tentang bagaimana sistem planet
terbentuk dari awan gas, debu dan batu yang menggumpal bersama-sama dalam
tarikan gravitasi tampaknya menunjukkan bahwa harus selalu ada lebih dari satu
planet yang mengorbit sebuah bintang. Jadi jika kita menemukan salah satu
saudara Krypton, mungkin dengan pengamatan lebih rincin kita akan dapat
menyimpulkan keberadaannya.
Menuju Tak Terbatas dan
Melampauinya
Tetapi jika kita gagal untuk menemukan planet yang mengorbit
bintang katai merah LHS 2520, kita selalu bisa mencari di tempat lain, di
bintang lain yang sejenis bahkan beda jenis. Dan untungnya, mencari planet di
yang mengorbit bintang katai merah merupakan target utama penelitian para
astronom dunia saat ini.
Sebagai contoh, ada sebuah kampanye bernama Pale Red Dot, sebuah kampanye internasional yang dikoordinasi oleh para peneliti di
Inggris untuk mencari planet mirip Bumi di sekitar bintang tetangga terdekat
kita, Proxima Centauri.
Penemuan planet mirip Bumi pada dasarnya meruapkan palang
pintu manusia yang penting, meningkatkan harapan ketika di masa mendatang kita
mengalami kemajuan teknologi ruang angkasa, kita bisa satu hari mengunjungi
planet mirip Bumi tersebut.
Ada juga proyek Carmenes, proyek yang akan melihat dan
meneliti sekitar 300 bintang katai merah selama tiga tahun ke depan untuk
mencari planet mirip Bumi. Semua ini dilakukan semata-mata untuk meningkatkan
ilmu pengetahuan kita tentang alam semesta yang begitu luasnya.
Tapi kembali lagi, meskipun probabilitas begitu kecil, banyaknya jumlah bintang katai merah di luar sana tidak menutup kemungkinan dari keberadaan planet mirip Krypton yang siap untuk kita temukan.
Tapi kembali lagi, meskipun probabilitas begitu kecil, banyaknya jumlah bintang katai merah di luar sana tidak menutup kemungkinan dari keberadaan planet mirip Krypton yang siap untuk kita temukan.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar