Prestasi sangat membanggakan
diraih oleh murid SD asal Purwokerto. Tak hanya juara nasional, murid SD itu
meraih juara matematika tingkat dunia. Dialah Pikatan Arya Bramajati,
murid kelas VI SD Negeri 2 Sokanegara Purwokerto, yang berhasil menyabet medali
emas olimpiade matematika dunia pada ajang Wizards At Mathematics International
Competition (WIZMIC) di India pada 17-22 Oktober 2014.
Murid kelahiran Bandung 23 April 2003 adalah
satu-satunya peserta murid SD pada ajang kompetisi olimpiade matematika yang
diikuti 172 peserta dari 43 negara dari seluruh dunia. Masih duduk di bangku
SD, tidak lantas membuat Pikatan pesimistis untuk bersaing mengikuti ajang
kompetisi bergengsi.
Terbukti dengan niat dan usaha
gigih, anak kedua dari pasangan Dewi Sekarsari dan Dinar Arya Sena ini mampu
menjadi yang terbaik. Pikatan mendapatkan medali emas dan dua medali perunggu
pada ajang olimpiade matematika tingkat sedunia.
Satu
medali emas olimpiade matematika ini diraih dalam kategori individu. Sedangkan,
dua medali perak lainnya diraih dalam kategori kelompok atau tim. Di India,
Pikatan berjuang bersama timnya yang beranggotakan Hanan Fahmi, Rio Alexander
Audino, Armand Khalif Susetyo.
"Memang materi soal yang diujikan di sana cukup banyak, apalagi
semua saat mempresentasikan harus menggunakan Bahasa Inggris. Selain itu,
soal-soal dalam olimpiade banyak yang diluar perkiraan. Soal yang ada
membutuhkan analisis yang mendalam," kata Pikatan.
Sebelum berangkat ke India untuk mengikuti olimpiade tersebut, Pikatan telah mengikuti seleksi di Klinik Pendidikan Mipa (KPM) yang berada di Bogor. Di sana dia mengikuti seleksi tahapan Kompetensi Matematika Nalaria Realistik (KMNR) Maret 2014 dan bersaing dengan ratusan murid dari seluruh pelosok tanah air.
Sebelum berangkat ke India untuk mengikuti olimpiade tersebut, Pikatan telah mengikuti seleksi di Klinik Pendidikan Mipa (KPM) yang berada di Bogor. Di sana dia mengikuti seleksi tahapan Kompetensi Matematika Nalaria Realistik (KMNR) Maret 2014 dan bersaing dengan ratusan murid dari seluruh pelosok tanah air.
Di sana, Pikatan berhasil
mengalahkan lawan terberatnya yang berasal dari negara-negara maju di berbagai
belahan benua seperti perwakilan dari negara Asia dan Eropa. Dia mengaku sejak sekolah di TK sangat tertarik
dengan matematika. Ketika duduk di bangku SD, dia rajin mengikuti olimpiade.
"Saya sudah lima kali mengikuti kompetisi
matematika tingkat internasional yakni, di World Mathematic Competition
Sakamoto Manila (Filipina) 2011 dapat medali perak, International Mathematic
Assesments for School 2013 di Solo dapat medali perunggu, International
Mathemathics Competition (IMC) 2013 Singapura dapat medali perunggu, IMC 2014
Singapura dapat medali perak dan sekarang di WIZMIC India meraih medali emas
dan sua medali perak," katanya.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar