Selama ini penyakit HIV-AIDS adalah penyakit
yang dianggap paling mengkhawatirkan dan mematikan yang ada di dunia ini, salah
satu sebabnya ialah belum ada obat ampuh untuk mengatasi penyakit ini. Oleh
sebab itu langkah-langkah sosialisasi pencegahan dan penelitian untuk
meghadapi penyakit ini pun dilakukan dimana-dimana di seluruh penjuru
dunia serta mendapat dukungan dari banyak pihak.
Beberapa waktu yang lalu dunia dikejutkan
dengan penemuan sejenis senyawa untuk penangkalnya. Seperti penemuan besar
lainnya dalam sejarah, pada banyak kasus ditemukan secara tidak sengaja,
maka demikianlah juga adanya dengan penemuan senyawa anti HIV-AIDS ini.
Ketidaksengajaan ini dilakukan oleh seorang asisten profesor yang sedang melakukan
penelitian di dalam laboratoriumnya, sehingga menyita perhatian dunia.
HIV-AIDS
(Human Imunodeficiency Virus-Acquired Immune Deficiency Sydrome) adalah sejenis
penyakit yang menyebabkan hilangya kekebalan tubuh seseorang. Ketika kondisi
kesehatan kita menurun ataupun ketika kita sedang dalam kadaaan lelah, dengan
mudah kondisi tubuh kita terasa lemah dan jatuh sakit. Bisa dibayangkan bila
kita hidup tanpa ada imun ataupun kekebalan tubuh terhadap penyakit. Penderita
yang mengidap penyakit ini seakan-akan tidak memiliki harapan untuk
hidup, karena sistem kekebalan tubuhnya sudah lemah ataupun sudah rusak
sehingga sangat mudah terserang penyakit.
Informasi dari Wikipedia menyebutkanpara
ilmuwan berpendapat bahwa AIDS berasal dari Afrika-Sub-Sahara.
Diperkirakan AIDS telah menyebabkan kematian lebih dari 25 juta orang sejak
dilaporkan tanggal 5 Juni 1981 dan penularannya penyakit ini juga dapat
terjadi melalui kontak langsung antara lapisan kulit dalam (membran
glukosa) atau aliran darah, dengan cairan tubuh yang mengandung HIV, seperti
darah, air mani, cairan vagina, cairan pereseminal, dan air susu ibu,
hubungan intim (vagina, anal maupun oral), tranfusi darah, jarum suntik yang
terkontaminasi, antara ibu dan bayi selama kehamilan, bersalin, atau menyusui
serta kontak lainnya dengan cairan-cairan tubuh tersebut.
Penyakit
ini disebabkan oleh sejenis virus. Zhilei Chen, seorang asisten profesor dari
Universitas AM Texas, Amerika Serikat, secara tidak sengaja menemukan senyawa
yang mampu menghancurkan virus Human Imunodeficiency Virus (HIV). Virus yang
menyebabkan penyakit AIDS tersebut akan mengalami kehancuran material
genetiknya ketika diberikan senyawa yang bernama Pd 404.182. Senyawa itu
menghancurkan material genetik virus HIV dengan merusak RNA-nya, sehingga sulit
berkembangbiak dan akhirnya tidak dapat menginfeksi manusia (metrotvnews.com).
Bagi
penderita HIV-AIDS jangan bergembira dahulu, karena butuh waktu agar obat anti
HIV-AIDS yang sebenarnya diciptakan. Hal ini tentunya harus menunggu pengembangan-pengembangan
dari penemuan senyawa tersebut agar bisa diberikan kepada manusia, terutama
bagi para penderitanya yang tersebar di seluruh dunia. Setidaknya ada tiga
tahap yang harus dilalui sebelum senyawa (obat) tersebut digunakan masyarakat
luas, yaitu 3 hingga 4 tahun harus diuji cobakan pada hewan. Kemudian pada 4
hingga 5 tahun harus diujicobakan pada relawan manusia, lalu 2
tahun hingga 3 tahun untuk proses registrasi, sebelum akhirnya diproduksi dalam
jumlah banyak (metrotvnews.com).
Sumber:
http://www.kompasiana.com/hadrialaat/senyawa-anti-hiv-aids_5518171ba33311ae07b6629c
Tidak ada komentar:
Posting Komentar