Pengertian
Statistika
Statistika adalah
ilmu yang mempelajari bagaimana merencanakan, mengumpulkan, menganalisis,
menginterpretasi, dan mempresentasikan data.
Singkatnya, statistika adalah ilmu yang berkenaan dengan data. Istilah
'statistika' (bahasa Inggris: statistics) berbeda dengan 'statistik' (statistic). Statistika merupakan ilmu yang berkenaan dengan data,
sedang statistik adalah data, informasi, atau hasil penerapan algoritma
statistika pada suatu data. Dari kumpulan data, statistika dapat digunakan
untuk menyimpulkan atau mendeskripsikan data; ini dinamakan statistika deskriptif. Sebagian besar konsep
dasar statistika mengasumsikan teori probabilitas. Beberapa istilah statistika
antara lain :populasi, sampel, unit sampel,
dan probabilitas.
Statistik
dalam Ilmu Psikologi
Statistika
sebagai bahan perencanaan, Statistika sebagai bahan monitoring, Statistika
sebagai bahan evaluasi. Penerapan ilmu statistik dalam ilmu psikologi adalah
dengan metode wawancara (dengan kuesioner didalamnya terdapat pertanyaan sehubungan dengan apa yang akan di teliti).
Contoh,
Bagaimana kita mengukur sisi kepribadian seseorang dilihat dari gaya
kepemimpinannya. Dimana kita tahu, peran kepemimpinan menuntut seorang pemegang
jabatan untuk mempengaruhi bawahan, rekan sejawat atau atasan untuk melakukan
tindakan dengan cara tertentu, dan bukan dengan cara lain. Setiap orang
mengembangkan gayanya sendiri dalam mempengaruhi orang lain, yang dirasakan
paling nyaman dan cenderung memberikan hasil yang paling baik baginya.
Kemudian, semua pertanyaan yang diajukan dijawab oleh narasumber dan diteliti
melalui standart perhitungan dalam ilmu statistik. Hasil dari perhitungan
statistik tersebut bias atau dapat digambarkan dalam angka atau pun diagram.
Contoh
Kasus
Motivasi belajar siswa adalah dorongan atau keinginan yang kuat dari dalam diri
seorang siswa untuk bisa berusaha dalam belajar, yang dipengaruhi oleh faktor
dari dalam diri siswa sendiri (intrinsik) maupun faktor dari luar dirinya
(ekstrinsik). Individu atau siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi
akan berusaha dalam segala kemampuan yang ada dalam dirinya untuk meraih
prestasi yang maksimal.
Penyusunan Skala Motivasi Belajar Siswa
Skala Motivasi Belajar Siswa disusun dalam bentuk Skala Likert yang telah dimodifikasi terlebih dahulu, yaitu dengan mengubah alternatif jawaban yang semula berjumlah lima menjadi empat dengan tidak mencantumkan alternatif jawaban Entah (E), untuk menghindari central tendency yaitu kecenderungan secara umum untuk menarik ke arah pusat suatu skala.
Skala motivasi belajar
siswa ini terdiri dari 46 pernyataan dengan empat pilihan jawaban yang bergerak
dari 1 – 4 . Alternatif jawaban yang dapat dipilih adalah :
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
SS : Sangat Setuju
S : Setuju
TS : Tidak Setuju
STS : Sangat Tidak Setuju
Adapun penyusunan skala motivasi belajar siswa ini berdasarkan teori yang
dikemukakan oleh Gottried (Nana Sudjana, 2006: 60) mengemukakan bahwa motivasi
belajar yang tinggi terdiri dari beberapa aspek , yaitu :
- Kesenangan kenikmatan
untuk belajar, berarti menaruh perhatian dan minat terhadap kegiatan-kegiatan
itu dan me-rasa senang sewaktu mengerjakan tugas-tugas sekolah.
- Orientasi
terhadap penguasaan materi, suatu kemampuan yang diperoleh siswa dengan
menguasai materi-materi yang disajikan di sekolah.
- Hasrat ingin
tahu, keinginan siswa yang memotivasi individu untuk mencari hal-hal baru dan
mencarinya lebih jauh lagi.
- Keuletan dalam
mengerjakan tugas; siswa memusatkan perhatian sepenuhnya untuk menyelesaikan
tugas dan tidak mudah menyerah atau putus asa.
- Keterlibatan
yang tinggi pada tugas, siswa tekun dalam mengerjakan tugas, berkonsentrasi
pada tugas dan meluangkan waktu untuk belajar.
- Orientasi terhadap
tugas-tugas yang menantang, sulit dan baru, siswa termotivasi untuk
menyelesaikan tugas sulit ataupun baru daripada tugas mudah atau rutin
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar